Chapter 333: Meninggalkan Kota Klan Shang
Penerjemah: Editor ChibiGeneral: ChibiGeneral
Dia berasumsi Fang Yuan mencoba memberinya pelajaran. Tapi dia tidak berharap Fang Yuan memiliki niat membunuh, bahkan rela menyerahkan token duri ungu yang berharga!
"Hanya karena aku, kamu bertindak begitu kejam, apakah itu sepadan?" Merasakan ‘tekad’ Fang Yuan, Zhou Quan ingin menangis.
Dia adalah orang normal.
Dia juga takut mati.
Jika tidak, setelah klan Zhou dimusnahkan, dan dia menjadi sendirian dan terluka, dia pasti sudah mati.
Tapi dia hidup.
Keinginan untuk hidup adalah naluri setiap makhluk hidup.
Dia menolak Shang Xin Ci karena dia meremehkannya. Dia adalah pria yang sombong, pernah menjadi pemimpin klan, bagaimana dia bisa tunduk pada gadis yang lemah dan tidak berdaya seperti dia?
Tapi dia tidak berpikir masalah ini akan meningkat sejauh ini!
Sekarang, dia menghadapi ancaman kematian! Kegilaan Fang Yuan adalah sesuatu yang tidak dia duga.
"Seandainya saya tahu ini akan terjadi, saya akan menerima undangannya. Tidak kusangka akan berakhir seperti ini! " Zhou Quan merasa sangat menyesal.
Meskipun dia sombong, dia tidak bodoh.
Bertahan hidup dan bangga, jelas dia memilih yang pertama. Jika tidak, dia tidak akan tetap hidup seperti anjing yang dipukuli selama bertahun-tahun ini.
"Benar, saya mengerti! Tindakan saya menolak Shang Xin Ci sangat memukul reputasinya. Fang Zheng adalah pendukung terbesarnya, jadi dia harus melenyapkan saya! Shang Yi Fan telah menyesatkan saya… "
Merasakan niat membunuh Fang Yuan yang intens, Zhou Quan dengan cepat memikirkan alasannya.
Dengan kecerdasannya, hanya dengan sedikit analisa, dia mengerti bahwa rumor sebelumnya semuanya disebabkan oleh Shang Yi Fan.
Saat itu, dia masih ceria dan sombong. Rumor ini adalah alasan terbaik baginya untuk menolak Shang Xin Ci. Pada saat yang sama, dia bisa merasakan bahwa Shang Yi Fan sangat menghargainya dari rumor-rumor ini. Dalam kasus terburuk, dia bisa pergi ke Shang Yi Fan.
Apakah itu Shang Yi Fan atau Shang Xin Ci tidak ada bedanya baginya. Selama dia mau membantu, dia bisa menjadikan mereka tuan muda dengan mudah.
Ini adalah kepercayaan Zhou Quan.
Tapi sekarang dia sangat menyesal.
Karena rumor ini, Fang Yuan ingin membunuhnya. Sudah terlambat untuk pergi ke Shang Yi Fan.
Fang Yuan adalah seorang maniak, dia tidak mengikuti aturan. Zhou Quan benar-benar kacau kali ini!
Zhou Quan tergeletak di tanah, tulangnya sakit akibat pertempuran, karena dia tidak bisa bergerak oleh kaki Fang Yuan di wajahnya.
Dia ingin membuka mulutnya dan memohon belas kasihan.
Tapi dia tidak bisa mengatakannya.
"Banyak sekali orang yang menonton, jika saya memohon di depan umum, reputasi saya akan ternoda. Tapi jika tidak, hidupku akan hangus… "
Karakter menentukan nasib.
Di saat-saat genting, kesombongan Zhou Quan masih mempengaruhinya.
Kata pepatah, orang bijak tunduk pada keadaan. Zhou Quan, karena Anda tidak dapat memahami keadaan Anda, Anda bukanlah orang bijak. Aku menyia-nyiakan token duri ungu untuk membunuhmu, merasa terhormat. Sekarang mati. " Fang Yuan mencibir saat dia mengerahkan kekuatan di kakinya.
Zhou Quan merasakan tekanan kuat padanya, dia akhirnya meninggalkan semua keraguan dan memohon.
Tetapi karena Fang Yuan menggunakan begitu banyak kekuatan, pipinya diremas, dia ingin berbicara, tetapi tidak bisa.
Zhou Quan panik!
"Tunggu, aku tidak ingin mati, aku ingin mengemis, aku ingin menyerah, biarkan aku bicara…"
Dia berteriak di dalam hatinya, pada saat yang sama, dia melambaikan tangannya dengan panik.
Dia meraih kaki Fang Yuan, tetapi tubuh Fang Yuan sekuat baja, bahkan tidak bergerak satu inci pun.
"Aku daging mati …" Saat Zhou Quan putus asa, dia mendengar suara yang dikenalnya.
"Brother Hei Tu, kasihanilah dia." Shang Xin Ci bergegas ke tempat kejadian.
"Xin Ci, sepertinya kamu masih mengetahuinya pada akhirnya. Saya tahu Anda menghargai bakat, tetapi Anda tidak perlu mengemis demi dia. Orang seperti itu pantas mati. " Fang Yuan menjawab dengan dingin, tapi berhenti mengerahkan tenaga pada kakinya.
"Tidak, saudara Hei Tu, aku harus bicara." Shang Xin Ci sangat bertekad.
Dia melanjutkan: "Anda tidak menghabiskan banyak waktu dengan Sir Zhou Quan, saya mengenalnya lebih baik. Sir Zhou selalu bersikeras membangun kembali klan Zhou. Dia memikul beban berat di pundaknya, dia adalah orang dengan cita-cita mulia di hatinya. Dia pernah memberitahuku dengan rasa sakit yang luar biasa bahwa dia tidak bisa melupakan mantan anggota klannya. Sebelum istrinya meninggal, dia menyuruhnya untuk membangun kembali rumah mereka. Bertahun-tahun ini, dia memikul beban yang berat dan telah bekerja keras untuk itu. Dia memiliki keluhannya… "
"Apakah begitu?" Fang Yuan mengurangi kekuatan yang dia tempatkan di kakinya, ekspresinya berubah.
"Mengapa aku tidak ingat pernah memberitahumu itu?" Zhou Quan merasa aneh, ketika istrinya meninggal, dia bahkan tidak ada di tempat kejadian.
Tapi dia segera mengerti, ini adalah tindakan yang dilakukan Shang Xin Ci dengan Fang Yuan.
Sebenarnya, Fang Yuan dan Shang Xin Ci masih berusaha merekrutnya!
Mereka menggunakan klan Shang sebagai panggung dan melakukan pertunjukan yang bagus. Kata-katanya sebelumnya adalah tiketnya keluar dari kekacauan ini.
Itu tidak hanya menggambarkan kebaikan dan cinta Shang Xin Ci untuk orang-orang berbakat, itu juga memberinya jalan keluar dari kesulitan ini.
"Sungguh skema yang bagus, skema yang hebat memang… Saya adalah pemimpin klan Zhou, tapi hari ini saya kalah dari anak-anak muda ini. Sungguh, generasi baru menggantikan yang lama. Zhou Quan mengertakkan gigi, mendesah tanpa daya.
Dia merasakan kemarahan, kebencian, tetapi juga kesedihan dan ketidakberdayaan.
"Jadi begitu. Untuk berpikir bahwa Sir Zhou adalah orang yang memiliki aspirasi. Tetapi Anda terlalu bodoh, membantu Xin Ci tidak bertentangan dengan aspirasi Anda untuk membangun kembali rumah Anda. Anda tidak takut mati karena tujuan Anda, saya terkesan oleh Anda. Tapi tahukah Anda, mati itu mudah, tetapi menanggung rasa malu dan tetap hidup untuk cita-cita Anda, bergerak maju dengan tekanan pada Anda, itulah keberanian sejati. " Fang Yuan berkata dengan keras.
Zhou Quan mendengar ini, dan tahu bahwa ini adalah kesempatan yang diberikan Fang Yuan kepadanya.
Ini kemungkinan besar juga yang terakhir.
Jika dia tidak menerimanya, hidupnya akan berakhir, tidak ada lagi kesempatan tersisa untuknya.
Berpikir demikian, lelaki tua ini berkata: "Sigh! Generasi baru melahirkan jenius baru, setelah mendengarkan apa yang Anda berdua katakan, saya sangat tercerahkan! "
Fang Yuan mengendurkan kakinya.
Shang Xin Ci sangat gembira, membantu Zhou Quan.
Zhou Quan menahan rasa sakit di tubuhnya, perlahan bangkit, lalu memberi hormat kepada Shang Xin Ci: "Zhou Quan menyapa Nyonya Xin Ci."
…
"Apa katamu? Zhou Quan mengakui gadis itu sebagai tuannya? " Di ruang belajar, Shang Yi Fan mendengar ini dan membeku karena terkejut.
"Itu tidak mungkin! Saya tahu kepribadian Zhou Quan, bahkan saat itu ketika Shang Ya Zi bertanggung jawab, dan mengendalikan semua toko, dia tidak dapat merekrutnya. Kemampuan apa yang dimiliki oleh Shang Xin Ci ini, untuk mendapatkan kesetiaannya ?! " Shang Yi Fan bereaksi dan berteriak keheranan.
Ini benar-benar terjadi. Zhang Tua menghela nafas: "Shang Xin Ci masih muda, dia secara alami tidak memiliki kemampuan. Tapi dia memiliki Fang Zheng dan Bai Ning Bing bersamanya, terus terang, saya meremehkan Fang Zheng, untuk berpikir bahwa dia begitu licik di bawah fasad langsung itu, dia dengan sengaja membuat masalah tidak mungkin diselesaikan, dan memaksa Zhou Quan untuk tunduk. nya."
"Jika Zhou Quan tidak menyerah, Fang Zheng akan langsung membunuhnya. Saat ini, seluruh distrik toko sedang membicarakan masalah ini. Ada rumor dimana-mana, mengatakan bahwa Zhou Quan telah hidup sambil menanggung penghinaan dan rasa malu, untuk membangun kembali klannya. Setelah mendapatkan pencerahan dari Fang Zheng, ia memutuskan untuk bergabung dengan Shang Xin Ci yang sangat menyukai bakat. Reputasi Shang Xin Ci telah melonjak ke puncaknya sekarang! "
Shang Yi Fan mendengarnya dan mengamuk: "Itu berarti semua usaha yang kita sia-siakan sebelumnya, menyebarkan desas-desus, malah membantu mereka? Pembohong, mereka semua adalah pembohong! Semua rumor ini pasti dikirim oleh mereka, bagaimana bisa ada cerita yang begitu menyentuh, hmph! "
"Tuan Muda Yi Fan, tenanglah, persaingan belum berakhir, meskipun Shang Xin Ci memiliki beberapa orang sekarang, mereka mungkin tidak benar-benar setia padanya. Sekarang, kami masih memiliki bantuan nyonya, masih ada peluang tinggi untuk menang. " Zhang tua menganalisa dengan tenang.
Sesuai nasehatnya, emosi Shang Yi Fan kembali normal.
Dia mengertakkan gigi, matanya bersinar dengan cahaya yang tidak menyenangkan: "Kamu benar, membangun kekuatan membutuhkan banyak waktu. Semua orang yang dia rekrut ini diancam atau dipaksa, bagaimana dia bisa mendapatkan kesetiaan mereka? Hehehe, selanjutnya, saya akan mengobarkan perselisihan di antara mereka, dan kemudian memburu mereka dengan uang, saya yakin itu akan berhasil! "
…
Dengan penanggung jawab Shang Xin Ci, Fang dan Bai sebagai penjaga, Zhou Quan membantu, dan kerjasama saudara klan Wei De Xin dan Xiong, bisnis intel di panggung pertempuran akhirnya didirikan.
Seperti prediksi Shang Xin Ci, begitu bisnis dimulai, itu menyebabkan banyak keributan dan reaksi.
Pada hari pertama mereka memulai, mereka mendapatkan kembali modal yang diinvestasikan.
Di hari kedua, bisnis masih booming.
Di hari ketiga, bisnis masih on fire.
Setelah tujuh hari, tiga ratus ribu batu purba milik Shang Xin Ci tumbuh menjadi empat ratus empat puluh ribu.
Skema Shang Yi Fan tidak mengalami kemajuan. Kekuatan Shang Xin Ci sangat bersatu, dan semua orang tidak bisa goyah. Persatuan seperti itu membuat tuan muda lainnya merasa terkejut.
Shang Yi Fan panik, karena dia tahu: Jika Shang Xin Ci terus berkembang seperti ini, dengan reputasinya saat ini, dia pasti akan menjadi pemenang terakhir.
Karena itu, dia mulai menggunakan pengaruh ibunya untuk mempengaruhi petinggi klan Shang.
Bisnis intel Shang Xin Ci melibatkan panggung pertempuran, itu adalah topik yang sensitif. Para petinggi klan Shang mengadakan pertemuan dan akan menghentikan bisnis Shang Xin Ci beroperasi, ketika Shang Yan Fei berdiri, dan menyingkirkan semua keberatan, mendukung penuh putrinya.
Sikap Shang Yan Fei adalah pukulan terakhir bagi Shang Yi Fan.
Beberapa bulan kemudian, Shang Yi Fan dan pasukan ibunya kalah telak dari Shang Xin Ci.
Shang Xin Ci menjadi salah satu dari sepuluh tuan muda menggantikan Shang Ya Zi.
Tetapi rasa sakit karena perpisahan membanjiri kegembiraannya akan kesuksesan.
"Brother Hei Tu, apa kau terburu-buru?" Shang Xin Ci berjalan keluar kota, mengucapkan selamat tinggal.
"Kamu sudah menjadi tuan muda, dengan bakatmu, kamu pasti akan tumbuh dengan baik di sini. Xin Ci, tidak ada perjamuan yang tidak pernah berakhir, kita akan bertemu lagi di masa depan, jangan bersedih. "
Fang Yuan menghibur, tapi kemudian mengubah topik: "Sebelum saya pergi, saya punya sesuatu untuk mengingatkan Anda. Selalu pertahankan visi yang luas dan lihat ke depan, di atas posisi sepuluh tuan muda, masih ada pemimpin klan muda Shang Tuo Hai. Di atas Shang Tuo Hai, ada lima tetua dari klan Shang, ayahmu Shang Yan Fei, dan bahkan tetua tertinggi dari klan Shang… "
"Yakinlah saudara, saat itu, ketika Shang Tuo Hai menjadi pemimpin klan muda, dia memiliki kondisi yang sempurna. Tuan muda lainnya juga memiliki hubungan yang baik ketika mereka naik ke tampuk kekuasaan. Tetapi saya tidak memiliki keduanya, saya hanya dapat berinvestasi pada sumber daya manusia, hanya dengan bakat saya dapat bersaing dengan mereka. Saudaraku, jika kamu butuh sesuatu, beri tahu aku, aku akan melakukan apa saja untuk membantumu! " Kecemerlangan bersinar di mata Shang Xin Ci.
Kata-katanya menyebabkan Fang dan Bai menatapnya untuk kedua kali.
Seperti yang diharapkan dari pemimpin klan Shang masa depan, bakat wanita yang mengguncang dunia!
"Baiklah, sampai kita bertemu lagi." Fang Yuan menatap tajam ke arah Shang Xin Ci, sebelum berbalik untuk pergi.
Bai Ning Bing segera mengikuti di belakangnya.
Keduanya, satu mengenakan pakaian hitam dan yang lainnya putih, secara bertahap menghilang ke daerah pegunungan.
Shang Xin Ci dan dua pelayannya berdiri di tempat, menatap latar belakang keduanya tanpa bergerak.
"Brother Hei Tu, gunung San Cha sangat berbahaya, harap berhati-hati!" Mata Shang Xin Ci berair saat dia berdoa untuknya di dalam hatinya.
Chibi Pikiran PenerjemahCibiGeneralGeneral
"Kami akhirnya pindah ke arc berikutnya!" Mata Chibi berair saat dia mengunggah chapter ini.
